Jika Guru Matematika Menyeramkan

Suksesnya proses pembelajaran matematika (bahkan semua pelajaran) tidak hanya ditentukan oleh kualitas peserta didik/siswa. Guru juga memiliki andil yang cukup signifikan dalam turut serta mensukseskan proses belajar mengajar.

Bisa dibayangkan kan, ketika anak sudah takut dengan pelajaran matematika diperparah dengan profil guru yang galak dan menyeramkan. Jangan harap anak akan bisa paham pelajaran yang diterangkan oleh guru yang demikian, bahkan mungkin mengikuti pelajarannyapun sebuah keterpaksaan.

Perlu diingat ya, guru dikelas bukan saja hanya seorang pengajar, akan tetapi juga pendidik. Jadi, peran guru tidak saja merupakan transfer pengetahuan tapi juga pemberi tauladan bagi para peserta didik.
Guru matematika seharusnya menciptakan/membuat kesan kepada seluruh peserta didik bahwa belajar matematika itu menyenangkan. Masalahnya bagaimana agar demikian?
yang pertama, kuasai materi pelajaran dengan benar sebelum menyajikannya didepan kelas. Hal ini sangat penting, karena bagaimana bisa menuntut siswa paham terhadap materi yang diajarkan guru, kalau gurunya sendiri tidak mapan konsep pemahamannya terhadap materi pembelajaran. Buatlah solusi pemecahan soal dari cara yang paling sulit sampai paling mudah dipahami oleh siswa. jika perlu gunakan perumpamaan-perumpamaan atau analogi-analogi yang menarik dan dekat dengan lingkungan siswa pada saat menyampaikan materi. Selingi beberapa game matematika yang menarik dan relevan dengan topik yang sedang dibicarakan.
yang kedua, janganlah arogan. Menjaga wibawa didepan siswa itu harus, tetapi terbuka menerima koreksi atas kekeliruan yang kita lakukan juga tidak bisa kita abaikan. Akuilah jika selama proses pembelajaran dikelas ada yang salah dengan yang disampaikan dan itu dikritik siswa. Jangan membelokkan masalah dengan menutup-tutupi ketidakmampuan kita. Akui juga ketika seorang guru tidak bisa menjawab pertanyaan siswa dikelas. Jangan menjawab sekenanya, tapi akui dan cobalah mencari jawaban yang tepat.
yang ketiga, jadilah guru yang luwes dengan tetap tegas. Berilah hukuman yang mendidik terhadap siswa yang melakukan pelanggaran. Bersikaplah ramah dengan para siswa dalam batas-batas yang wajar. Karena dihormati lebih baik daripada ditakuti kan? 
Jangan pula terlalu kaku dalam menyajikan materi, tapi hargailah pendapat siswa atas cara dia mengerjakan soal.
keempat, berhati-hatilah dengan kata-kata Anda. Jangan mudah mengucapkan kata-kata kotor didepan kelas. Jangan mengklaim siswa Anda bodoh ketika siswa Anda salah dalam mengerjakan soal, atau mendapat nilai jelek dalam ulangan. Karena sesungguhnya  tidak ada anak yang bodoh dan pandai, yang ada adalah perbedaan ketertarikan anak terhadap pelajaran.
Nah, jangan bertampang seram lagi, bantu anak didik kita untuk belajar menyukai matematika.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
10 January 2013 at 14:04 delete

Pakdhe saya gumu matematika smp menjadi guru favorit di sekolah, ke 4 hal ada padanya.

Reply
avatar
2 October 2014 at 21:19 delete

dulu gua suka mtk tetapi semua berubah karenanya haha

Reply
avatar