Ketika Les Privat Matematika Sekedar Trend Gaya Hidup Anak-anak

Sahabat Belajar Menyukai Matematika, Les privat (khususnya pelajaran Matematika) akhir-akhir ini sepertinya lebih menjadi sebuah trend ketimbang fungsinya.

Les privat, sesuai namanya, merupakan tambahan jam pelajaran diluar jam pelajaran sekolah. Dilakukan secara mandiri oleh siswa/peserta didik dengan tujuan untuk memperdalam materi pelajaran diluar jam sekolah.

Karena sifatnya yang tambahan tersebut, tentu les privat tidak menjadi sebuah kewajiban bagi siswa. Meski demikian faktanya, ada (kalau tidak boleh dikatakan banyak), anak-anak kita ‘memaksa’ orang tua untuk dileskan hanya karena teman-teman sekelas/sepergaulannya melakukan les privat. Dalam bahasa saya, dapat dikatakan model motivasi les yang demikian lebih pada trend atau gaya hidup anak-anak kita zaman sekarang.

Sebagai orang tua, kita harus cermat dan bisa memberikan pertimbangan logis, agar bisa memutuskan dengan bijaksana akan perlunya les privat matematika bagi anak-anak kita. Disamping agar tidak terjebak pada pola-pola perilaku anak-anak yang sekedar menjadikan les sebagai trend. Harus pula diakui, bahwa sekarang biaya untuk les privat juga tidak bisa dianggap murah.

Jika mau jujur, sebenarnya jumlah jam pelajaran matematika disekolah (sesuai dengan jenjang pendidikan), sebagaimana yang sudah diatur oleh pemeritah dan berlaku selama ini, sudah cukup bagi guru dan siswa untuk menyelesaikan pembelajaran matematika di kelas. Bagi seorang guru, waktu yang tersedia sudah cukup untuk menyajikan materi pelajaran matematika sampai tuntas. Bagi siswapun, waktu yang tersedia di sekolah sudah cukup baginya untuk menyerap semua materi pelajaran, tentu dengan tambahan belajar rutin di rumah. Kata kuncinya adalah komitmen untuk menaati schedule pembelajaran yang sudah tersusun secara rapi tersebut dengan ketat.

Dengan demikian les privat matematika sebenarnya hanya bersifat optional. Karenanya tidak ada yang mewajibkan dan tidak ada pula larangan untuk melakukannya. Tentunya setelah orang tua melakukan pertimbangan atas pilihan-pilahan alternative. Diantara pertimbangan tersebut, mungkin karena menurut pertimbangan orangtua, anak kita memang membutuhkannya. Bisa karena daya tangkap anak terhadap pelajaran matematika di sekolah agak terlambat, sehingga anak tidak bisa mengikuti pelajaran matematika di sekolah dengan baik. Atau mungkin karena anak memiliki waktu longgar, daripada dipergunakan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat akan lebih baik kita leskan privat matematika saja.
Ketika sudah menentukan pilihan untuk memberi kesempatan pada anak untuk les privat matematikapun, orang tua tidak bisa lepas begitu saja. Anak harus tetap dikontrol, agar menggunakan waktu lesnya secara efektif, terutama jika les privatnya diselenggarakan di luar rumah. Jangan sampai niat baik orang tua, justru menjadi alasan pembenar bagi anak untuk bebas melakukan aktivitas diluar rumah dengan alasan sedang menjalankan les privat matematika.

Inilah pentingnya keberadaan orang tua untuk selalu mengikuti/memantau perkembangan sekolah anak disela-sela kesibukan harian. 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »