Tips Mencari Guru Les Matematika

Kalau pada beberapa saat yang lalu saya sudah menulis tentang memilih buku pelajaran matematika baik konvensional maupun e-book, maka pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memberi tips bagaimana memilih guru les, khususnya untuk pelajaran Matematika.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak semakin meningkat. Hal ini (salah satunya) diwujudkan dengan semakin tingginya kesadaran orang tua untuk memperbanyak (menambah) jam pelajaran matematika anak diluar jam pelajaran yang diperolehnya dikelas (sekolah) melalui les.
Secara garis besar, berdasarkan cara penyelenggaraannya saya membedakan les
menjadi dua jenis, yaitu privat dan klasikal. Les privat dilakukan dengan cara orang tua mendatangkan guru ke rumah. Sedangkan les klasikal berupa les yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga (penyelenggara les) dengan menggunakan sistem kelas (lebih dari satu orang dalam satu kelompok).
Nah, agar setiap orang tua bisa menentukan guru les pelajaran matematika yang tepat bagi anaknya, berikut tips mencari guru les matematika:
  
1. Pastikan jenis les yang akan dipilih
Pastinya menjadi suatu keharusan bagi Anda untuk memutuskan dengan bijak jenis les yang akan ditempuh, apakah privat atau klasikal. Guna kepentingan tersebut, maka sebelumnya Anda dapat melakukan inventarisasi dengan menimbang untung rugi dari kedua jenis les ini. Tidak kalah penting pula lakukan pemetaan kemampuan akademik dan karakteristik anak Anda. Misalkan saja, apakah dia seorang anak dengan tipikal lebih cocok jika belajar sendirian dirumah (privat) atau termasuk dalam kelompok anak yang akan lebih mudah belajar jika ada temannya (klasikal).
2. Cari guru les dengan latar belakang pendididikan matematika
Memperhatikan hal tersebut amatlah penting. Karena hanya seorang guru matematika yang bisa menyampaikan pelajaran matematika lengkap dengan metodologi dan psikologi pembelajarannya. Ga lucu kan jika guru agama yang mengajari (les) matematika.Coba Anda renungkan apa yang akan terjadi jika guru agama memberikan les matematika.
3. Cari informasi seputar les (baik privat maupun  klasikal )
Tidak ada salahnya Anda meluangkan sedikit waktu ditengah-tengah kesibukan rutin demi sibuah hati. Bantu sang anak memperoleh beragam informasi tentang jasa les bagi anak seusia anak Anda, baik berupa lembaga atau personal/individu. Pencarian informasi bisa Anda lakukan melalui brosur, searching menggunakan search engine di internet, atau berkomunikasi dengan orang yang sudah pernah memakai jasa les untuk anak mereka.
4. Pertimbangkan jarak rumah dengan lokasi les 
Pertimbangkan jarak lokasi tempat les dari rumah Anda. Kenapa? karena jika Anda memilih les jenis privat, maka akan sangat mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama bagi seorang guru untuk datang ke rumah Anda (belum lagi ditambah dengan halangan-halangan yang kondisional---seperti hujan lebat). Bagi yang memilih jenis les klasikal, tempat les yang jauh disamping mengandung resiko bagi anak kita (dalam perjalanan dan pengawasan), juga akan menghabiskan waktu dan energi anak kita. Singkat kata dengan dekatnya jarak antara lokasi les dengan  rumah orang tua, maka
diharapkan pelaksanaan les menjadi efisien.
5. Pertimbangkan keuangan Anda
Jer basuki mawa bea (untuk menuju kesuksesan, harus menggunakan biaya), itulah unen-unen orang jawa. Pertimbangkan apakah penghasilan bulanan keluarga Anda masih memungkinkan ada ruang  untuk ditambahkan satu post belanja lagi yaitu biaya les. Jika keuangan Anda (maaf, setelah dilakukan hitung-hitungan dengan cermat) ternyata jumlahnya pas-pasan, jangan kecewa dan berkecil hati. Masih banyak cara membuat anak Anda belajar menyukai matematika , diantaranya pembiasaan disiplin anak dalam belajar, mejadi motivator yang baik bagi si buah hati dan upaya rutin dan konsisten membantu belajar anak dirumah (khususnya anak-anak pada level pendidikan rendah seperti SD).
6. Perhatikan jumlah peserta les dalam satu kelompok
Jika les klasikal merupakan pilihan Anda, maka perhatikan jumlah anak yang mengikuti les pada kelompok tersebut. Hal tersebut sangtlah penting, karena jika peserta les pada satu kelompok dalam jumlah yang besar tentu hal tersebut tidak jauh berbeda dengan suasana pembelajaran dikelas. Artinya, konsentrasi anak akan terganggu dan penyajian materi oleh guru les juga tidak optimal. Sebut saja, karena jumlah yang banyak dalam satu kelompok sangat mungkin ruang les menjadi rame, disamping itu perhatian guru juga tidak bisa merata kesemua anak. Sehingga harapan orang tua akan manfaat les tidak berdampak signifikan.
7. Hindari cara ngajar guru les dengan metode shortcut
Maksud saya, beberapa guru les ataupun lembaga penyedia jasa les seringnya menyampaikan materi yang tidak mendidik, dengan memberi trik-trik khusus pada penyelesaian soal-soal matematika melalui jalan pintas (shortcut). Dalam beberapa kasus cara seperti ini mungkin saja bisa diaplikasikan (atau kebetulan saja pas...hehehehe..), namun harus diingat dampaknya bagi anak. Jika metode demikian dibiarkan, maka pemahaman anak tentang sebuah konsep (sebut saja asal-usul terjadinya rumus/konsep)matematika akan kurang. Guru les seharusnya memberi rangkaian proses terjadinya rumus tersebut dan rangkaian proses pengerjaannya berdasarkan logika pembentuk rumus. Sehingga seorang anak tidak mudah melupakannya hingga nanti.

Semoga tips ini bermanfaat. Salam..............................

Tulisan Terkait:
8 Tips Memilih Jurusan IPA di SMU

Artikel Terkait

Previous
Next Post »